10 Adab Terhadap Guru Yang Wajib Anda Ketahui

Adab Murid Kepada Guru – Dalam proses pembelajaran, murid membutuhkan seorang guru atau orang alim, ustadz, atau kiyai. Murid dan orang alim perlu berinteraksi. Oleh karena itu ada beberapa adab-adab khusus untuk murid terhadap guru.

Islam mengajarkan kepada umatnya betapa pentingnya menuntut ilmu. Kata Nabi SAW, tuntutlah ilmu walau sampai negeri Cinta. Meskipun perkataan itu berupa perumpamaan, tetapi kalimat tersebut memiliki makna yang sangat berarti bahwa ilmu itu haruss dicari sejauh mungkin, bukan ilmu yang mencarimu.

Dalam nasehat Imam al-Ghazali dalam risalahnya berjudul al-Adab Fid Din dalam Majmu’ah Rasaill al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, t.th., halaman 431)

  آداب المتعلم مع العالم: يبدؤه بالسلام ، ويقل بين يديه الكلام ، ويقوم له إذا قام ، ولا يقول له : قال فلان خلاف ما قلت ، ولا يسأل جليسه في مجلسه ، ولا يبتسم عند مخاطبته ، ولا يشير عليه بخلاف رأيه ، ولا يأخذ بثوبه إذا قام ، ولا يستفهمه عن مسألة في طريقه حتى يبلغ إلى منزله، ولا يكثر عليه عند ملله.  

Artinya ;

“Adab murid terhadap guru yaitu mendahului memberi salam, tidak banyak berbicara di depan guru, berdiri ketika guru berdiri, tidak mengatakan kepada guru, ‘Pendapat fulan berbeda dengan pendapat Anda’, tidak bertanya-tanya kepada teman duduknya ketika guru di dalam majelis, tidak mengumbar senyum ketika berbicara kepada guru, tidak menunjukkan secara terang-terangan karena perbedaan pendapat dengan guru, tidak menarik pakaian guru ketika berdiri, tidak menanyakan suatu masalah di tengah perjalanan hingga guru sampai di rumah, tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada guru ketika guru sedang lelah”.

Nah, dari kutipan diatas jika dijabarkan, adab terhadap guru yang dikatakan oleh Imam al-Ghazali mempunyai makna sendiri. Berikut 10 makna dari perkataan Imam al-Ghazali.

1. Memberi salam mengajarkan kepada murid bahwa yang muda harus menghormati yang lebih tua sebagaimana hubungan antara murid dan guru.

2. Tidak banyak berbicara di depan guru, Banyak berbicara bisa berarti merasa lebih tahu dari pada orang-orang di sekitarnya. Apabila hal ini dilakukan di depan guru, maka bisa menumbulkan kesan seolah-olah murid yang lebih tua daripada gurunya. Hal tersebut tidak boleh dilakukan kecuali atas perintah guru.

3. Berdiri ketika guru berdiri dimaksudkan agar ketika guru membutuhkan bantuan tertentu, seorang murid sudah siap untuk membantu serta menunjukkan rasa hormat murid kepada guru.

4. tidak mengatakan kepada guru, “Pendapat fulan berbeda dengan pendapat Anda.” Ketika guru memberikan suatu penjelasan yang berbeda dengan apa yang pernah dijelaskan oleh orang lain, sebaiknya murid tidak langsung menyangkal penjelasan guru. Sebaiknya murid meminta izin terlebih dahulu untuk menyampaikan pendapat orang lain yang berbeda. Jika guru berkenan, murid tentu boleh menyampaikan hal itu. 

5. Tidak bertanya-tanya kepada teman saat guru menyampaikan materi dengan maksud menghindari terjadinya forum dalam forum

6. Tidak mengumbar senyum ketika berbicara kepada guru. Guru tidak sama dengan teman, dan oleh karena itu tidak bisa digabungkan dengan teman. Seorang murid harus memosisikan guru lebih tinggi dari teman sendiri sehingga ketika berbicara dengan guru tidak boleh sambil tertawa atau senyum yang berlebihan.

7. Tidak menunjukkan secara terang-terangan perbedaan pendapat terhadap guru.

8. Tidak menarik pakaian guru ketika berdiri. Ketika guru hendak berdiri dari posisi duduk mungkin dia membutuhkan bantuan karena kondisinya yang sudah terlihat lemah. Dalam keadaan seperti ini, murid jangan sekali-kali menarik baju guru dalam rangka memberikan bantuan tenaga. Dia bisa berjongkok untuk menawarkan pundaknya sebagai tumpuan untuk berdiri atau sesuai arahan guru.

9. Tidak menanyakan sesuatu masalah di tengah perjalanan sebelum guru sampai di rumah, mengajarkan murid agar memberi waktu kepada guru ketika berada di luar majelis.

10. Tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada guru ketika guru sedang lelah. Dalam keadaan guru sedang lelah, seorang murid hendaknya tidak mengajukan banyak pertanyaan yang membutuhkan jawaban susah, misalnya. Dalam hal ini dikhawatirkan guru kurang berkenan menjawabnya sebab memang sedang lelah sehingga membutuhkan istirahat untuk memulihkan stamina.