Adab Menuntut Ilmu yang Wajib Diketahui Para Penuntut Ilmu!!

Adab Menutntut Ilmu

Contents

– dalam pembahasan kali ini kita akan membahas tentang adab menuntut ilmu, Rasulullah Saw telah menerangkan tentang islam termasuk masalah adab. Seseorang yang menuntut ilmu harus menghiasi dirinya dengan adab dan akhlak mulia.
Dan seseorang harus memiliki adab terlebih dahulu baru ilmu, Imam Malik Rahimahullah pernah berkata :

تعلم الأدب قبل أن تتعلم العلم

“Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu”

Lalu apa aja sih adab menuntut ilmu itu? Ini dia adab-adab dala menuntut ilmu yang harus dimiliki penutut ilmu :

1). Niat karena Allah

Dalam menuntut ilmu kita harus ikhlas karena Allah, dengan meluruskan niat ikhlas karena Allah itulah ilmu kita bisa bermanfaat dan barokah.
Dalam sebuah ayat disebutkan :

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali agar beribadah hanya kepada Allahdengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan demikianlah agama yang lurus” (QS. Al bayyinah :5)

Dan Rasulullah Saw pernah bersabda dalam suatu hadist :
“Barangsiapa yang menuntut ilmu syar’i yang semestinya ia lakukan untuk mencari wajah Allah dengan ikhlas, namun ia tidak melakukannya melainkan untuk mencari keuntungan duniawi, maka ia tidak akan mendapat harumnya aroma surga pada hari kiamat.” (HR. Ahmad)

2). Selalu berdoa kepada Allah

Penuntut ilmu hendaknya selalu berdoa kepada Allah agar diberi ilmu yang bermanfaat dan senantiasa memohon pertolongan kepadaNya dalam mencari ilmu serta selalu merasa butuh atas segala pertolonganNya.

Rasulullah Saw telah mengajarkan doa menuntut ilmu, salah satunya :

اَللَّهُمَّ انْفًًًًًًََعْنِيْ مَا عَلَّمْتَنِيْ وَعَلِّمْنِيْ مَا يَنْفَعُنِيْ وَزِدْنِيْ عِلْماً

“Ya Allah, berilah manfaat atas apa yang Engkau ajarkan kepadaku, ajarilah aku hal-hal yang bermanfaat bagiku, dan tambahilah aku ilmu” (HR. at-Thirmidzi dan Ibnu Majah, dishahihkan al-Abani)

3). Selalu Bersungguh-sungguh dalam menuntut belajar

Dalam menuntut ilmu syar’i diperlakukan kesungguhan. Tidak sepantasnya para penuntut ilmu bermalas-malasan dalam mencari ilmu. Apabila kita bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu, maka dengan izin Allah kita akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk diri kita maupun orang lain.

Rasulullah Saw bersabda, “Dua orang yang rakus dan tidak akan pernah kenyang, yaitu : orang yang rakus terhadap ilmu dan tidak pernah kenyang dengannya dan orang yang rakus terhadap dunia dan tidak akan pernah kenyang dengannya.” (HR. Al Baihaqi)

4). Menjauhi maksiat serta menambah ketaqwaan kepada Allah Swt

Terkadang ketika seseorang susah dalam menyerap ilmu yang bermanfaat itu salah satunya disebabkan karena dia banyak melakukan dosa dan maksiat. Karena dosa dan maksiat dapat menghalangi ilmu yang bermanfaat, bahkan bida mematikan hati, merusak kehidupan dan mendap siksa Allah Swt.

Seperti pada sebuah perkataan “ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah tidak akan bisa didapatkan oleh orang-orang ahli maksiat.”

5). Selalu rendah hati dan tidak malu untuk menuntut ilmu

Sombong dan malu menyebabkan pelakunya tidak akan mendapatkan ilmu, selama pelaku masih memiliki kedua sifat tersebut maka ilmu tidak akan masuk dalam hatinya.

Imam Mujahid berkata :

لاَ يَتَعَلَّمُ الْعِلْمَ مُسْتَحْىٍ وَلاَ مُسْتَكْبِرٌ

“Dua orang yang tidak belajar ilmu yaitu, orang yang pemalu dan orang yang sombong” (HR. Bukhori secara muallaq).

6). Mendengarkan penjelasan Guru

Ketika kita belajar dan mengkaji suatu ilmu syar’i hendaknya kita mendengarkan penjelasan dan tidak mengobrol.
Dalam Al Qur’an dijelaskan :

“…oleh sebab itu sampaikanlah berita gembira itu kepada hamba-hambaKu, yaitu mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik diantaranya. Mereka itulah orang-orang yang diberi petunjukoleh Allah dan merekalah orang-orang yang mempunyai akal sehat” (QS. Az-Zumar: 17-18)

Di dalam ayat lain juga dijelaskan :

“Dan apabila dibacakan Al Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah agar kamu mendapat rahmat” (QS. Al A’raf :204)

7). Memahami ilmu yang sudah didapatkan.

Kita diwajibkan untuk memahami ilmu-ilmu yang sudah disampaikan oleh guru kita.

8). Menghafal dan mengamalkan ilmu yang didapatkan

Setelah memahami, kita juga diwajibkan untuk menghafalkan dan juga mengamalkan ilmu-ilmu yang sudah kita dapatkan agar ilmu tersebut bermanfaat dan juga berkah.

Rasulullah Saw bersabda :

“Semoga Allah memberikan cahaya kepada wajah orang yang mendengar perkataanku, kemudian ia memahaminya, menghafalkannya, dan menyampaikannya. Banyak orang yang membawa fiqih kepada orang yang lebih faham daripadanya…” (HR. At-Tirmidzi).

9). Mengikat ilmu dengan tulisan

Ketika seorang penuntut ilmu belajar hendaknya dia menulis dan mencatat poin-poin penting dari ilmu yang sudah disampaikan oleh gurunya, dengan tujuan agar ilmu yang disampaikan tidak hilang dan terus tertsancap dalam ingatannya ketiaka dia mengulang-ulang pelajaran yang dia dapat.

Rasulullah Saw bersabda :
Ikatlah ilmu dengan tulisan” (HR. Ibnu ‘Abdil Barr)

10). Mendakwahkan

Tidak ada ilmu yang bermanfaat jika tidak dibagikan kepada orang lain. Maka sebarkanlah ilmu tersebut kepada mereka yang belum mengetahuinya. Allah Ta’ala berfirman,

Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahriim: 6).