Kandungan Surat Al Baqarah Ayat 155-157- Assalamualaikum teman setia website kami. Kembali lagi dengan ngomongdikit.com. Setelah kemaren kita bahas tentang Asbabun Nuzul surat Al Quraisy kali ini kita akan bahas Asbabun nuzul surat al baqarah. Tapi nggak semua ayatnya lho ya, pada kesempatan ini kita akan bahas ayat 155-157 dulu InsyaAllah di lain kesempatan kita bahas ayat yang lain.
Bunyi Surat Al Baqarah Ayat 155-157
Contents
وَلَنـَبْلُوَنَّكُمْ بـِشَيْءٍ مِنَ الخَوْفِ وَالجُوْعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأَمْوَالِ وَلأَنْفُسِ وَالَّثمَرَاتِ قلى
وَبَشِّرِالصَّبِرِيْنَ (١٥٥) الَّذِيْنَ إِذَا أَصَبَتْهُمْ مُصِيْبَةٌ قَالُوْا إِنَّالِلَّهِ وَ إِنَّا إِلَيْهِ ر’جِعُوْنَ
(١ه٦) أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَتٌ مِّن رَّبِهِم وَرَحْمَةٌ صلى وَلَئِكَ هُمُ المُهْـتَـدُونَ (١٥٧)
Artinya:
“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innalillahi Wa Innailaihi raajiuun”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” (QSS. Al Baqarah 155-157).
Kandungan Ayat
Allah swt telah memberitahukan bahwa Dia pasti menimpakan cobaan kepada hamba-Nya untuk melatih dan menguji mereka. Ujian tidak hanya satu macam saja banyak macamnya.
Ada yang Allah uji dengan kesenangan dan adakalanya juga Allah mengujinya dengan kesengsaraan.
وَلَنـَبْلُوَنَّكُمْ بـِشَيْءٍ مِنَ الخَوْفِ وَالجُوْعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأَمْوَالِ وَلأَنْفُسِ وَالَّثمَرَاتِ
Maksud kata الخَوْفِ وَالجُوْعِ
Yaitu artinya ketakutan dan kelaparan , ketakutan yang dimaksud di sini adalah ketakutan terhadap musuh dan kelaparan karena tak memiliki makanan.
Sedangkan maksud dari kata
وَنَقْصٍ مِنَ الأَمْوَالِ adalah kekurangan harta maksudnya adalah hartanya lenyap entah itu karena bangkrut atau dirampok.
Lalu potongan selanjutnya
وَلأَنْفُسِ maksudnya adalah ujian berupa kematian seseorang. Entah itu orangtua, kerabat atau teman atau bisa juga suami atau istri dan anak.
وَالَّثمَرَاتِ
Artinya adalah buah-buahan yakni maksudnya kebun dan lahan pertaniannya tidak menghasilkan buah seperti di musim-musim sebelumnya atau juga bisa disebut menurun produksinya. Di sini juga bisa diartikan seperti lahan dan kebunnya layu, banyak hama yang menyerang dan gagal panen. Hal itu termasuk ujian dari Allah, barang siapa yang bersabar maka Allah akan memberinya pahala, dan untuk yang tidak bersabar maka Allah akan menurunkan azab-Nya.
Maka oleh karena itu di akhir ayat disebutkan وَبَشِّرِالصَّبِرِيْن
yang artinya dan berikanlah kabar gembira untuk orang-orang yang bersabar. Artinya mereka yang mau bersabar atas berbagai ujian dari Allah mereka akan diberi kabar gembira.
Lalu apa kabar gembira itu? Ya, Allah akan selalu membersamai langkah mereka. Kemanapun mereka pergi dan Allah akan memberikan surga yang bahkan kita sebagai manusia tidak pernah membayangkannya.
الَّذِيْنَ إِذَا أَصَبَتْهُمْ مُصِيْبَةٌ قَالُوْا إِنَّالِلَّهِ وَ إِنَّا إِلَيْهِ ر’جِعُوْنَ
Ayat ini melanjutkan orang-orang sabar yang mana yang akan mendapatkan kabar gembira tersebut? Lalu Allah melanjutkan yaitu orang-orang yang apabila mendapatkan musibah mereka selalu berkata “Innalillahi wa Innailaihi rajiuun” yang artinya Sesungguhnya kami adalah milik-Nya dan Dia lah tempat kami kembali”.
Mereka (orang-orang yang mendapat musibah) yang mengucapkan kalimat itu adalah orang yang yakin bahwa diri mereka milik Allah. Allah akan melakukan apapun menurut apa yang Dia kehendaki. Mereka (orang-orang yang mendapat musibah dan mereka bersabar) meyakini bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala di sisi-Nya walaupun itu hanya seberat biji sawi pun besok di Akhirat akan mendapatkan balasannya.
Ucapan ini membuktikan pengakuan bahwa mereka yakin mereka adalah hamba-hamba-Nya dan mereka yakin pasti akan kembali kepadaNya di akhirat nanti.
أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَتٌ مِّن رَّبِهِم وَرَحْمَةٌ صلى
Maksudnya adalah mereka yang tadi yakin kepada Allah mereka akan mendapatkan pujian dari Allah Swt. Tetapi menurut Sa’id Ibnu Jubair yang di maksud di sini adalah mendapatkan jaminan keamanan dari siksa Allah.
وَلَئِكَ هُمُ المُهْـتَـدُونَ
Maksudnya di sini adalah mereka yang mendapat musibah lalu mereka bersabar dengan mengatakan Innalillahi Wa Innailaihi rojiuun mereka adalah orang-orang yang termasuk dari orang yang mendapatkan petunjuk dan rahmat dari Allah.
Pahala dan Keutamaan Kalimat Istirja’
Kalimat Istirja’ adalah kalimat Inna lillahi Wa innailaihi rojiun, memiliki keutamaan di antaranya yaitu:
- Membuat hati ikhlas dan tawakkal kepada Allah Ta’ala.
- Tidak memberatkan hati
- Menjadikan lebih bersabar atas segala ujian hidup.
- Tidak menyesali duduk masalah dengan berlarut-larut.
Pahala mengucapkan kalimat istirja’ ketika tertimpa musibah banyak dimuat di hadist.
Diantaranya hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Ummu Salamah ia bercerita,pada suatu hari Abu Salamah mendatangiku dari tempat Rasulullah SAW. Lalu ia menceritakan, “aku telah mendengar ucapan Rasulullah yang membuatku merasa senang, beliau (Rasulullah SAW) bersabda:
“Tidaklah seseorang muslim mendapatkan sebuah musibah kemudian ia membaca “Innalillahi Wa innailaihi Rojiun , ya Allah berilah pahala kepadaku dalam musibah ini dan berilh saya ganti yang lebih baik darinya” , kecuali Allah akan menawarkan pahala darinya dan mengabulkan doanya itu” Ummu salamah pun menghafalkan doa dari Abu Salamah tersebut dan ketika Abu Salamah meninggal akupun mengucap kalimat tersebut. Akupun mengintropeksi diriku dan berfikir “bagaimana aku akan mendapatkan yang lebih baik dari abu salamah?”
Setelah masa iddahku berakhir, Rasulullah izin kepadaku. Ketika itu aku sedang menyamak kulit milikku, lalu aku mencuci tanganku dari qaradz (daun yang digunakan menyamak).
Lalu kuizinkan beliau masuk dan kusiapkan untuknya bantal tempat duduk yang isinya dari sabut, maka beliau pun duduk di atasnya. Lalu beliau menyampaikan lamaran kepada diriku. Setelah selesai beliau berbicara, kukatakan, “Ya Rasulullah, kondisiku akan membuat Anda tak berminat. Aku ini seorang wanita yang sangat pecemburu, maka aku takut Anda mendapatkan diriku sesuatu, yang karenanya Allah akan mengadzabku, dan aku sendiri sudah tua dan mempunyai banyak anak.” Maka beliau bersabda, “Mengenai kecemburuanmu yang engkau sebutkan, maka semoga Allah melenyapkannya dari dirimu. Dan usia tua yang engkau sebutkan, maka aku pun juga mengalami apa yang engkau alami. Dan mengenai keluarga yang engkau sebutkan itu, maka sesungguhnya keluargamu adalah keluargaku juga.”
Maka Ummu Salamah menyerahkan diri kepada Rasulullah saw. lalu beliau menikahinya, dan setelah itu Ummu Salamah berujar: “Allah telah memberikan ganti kepadaku yang lebih baik dari Abu Salamah, yaitu Rasulullah saw. (H.R Bukhari).
Telah terbukti betapa sangat besar pahala ketika mengucap kalimat:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ آجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا منها
Ketika kita yakin akan balasan Allah, maka Allah akan membalas dengan sesuatu yang lebih baik dari yang kita bayangkan.
Kesimpulan
Kita sebagai hambanya yang bersuyukur sudah seharusnya mengucapkan
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ آجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا منها
ketika kita mendapatkan musibah, karena ketika kita mengucapkan itu, kalimat itu seperti bermakna bahwa kita hanya berseraah diri kepadaNya.
Dengan begitu kita akan mendapatkan ganti yang lebih baik dari sebelumnya.
Husnudzoon pada setiap ujian yang diberikan oleh-Nya karena dibalik itu ada sebuah hikmah yang begitu besar.
Alhamdulillah akhirnya kita sudah sampai di hujung pembahasan kali ini.
SEMOGA BERMANFAAT 🙂
Wassalamualaikum Wa Rohmatullahi Wa Barakatuh 🙂