Kandungan Surat Al Hujurat Ayat 10 Dan Perumpamaan Orang Mukmin Satu Dengan Yang Lain, Lengkap Dan Wajib Kamu Ketahui!

Kandungan Surt Al-Hujurat Ayat 10- Dalam setiap surat di dalam Al-Qur’an terdapat kandungan dan pelajaran yang di dapat di dalamnya.

Contohnya surat al-ashr dan cerita tentang orang-orang yang merugi, di dalam al baqarah ada cerita tentang orang-orang yang bersabar atas segala ujian, surat al-kafirun bercerita tentang orang-orang kafir.

Begitulah di setiap surat terdapat cerita-cerita yang berbeda, entah itu cerita nabi-nabi terdahulu atau orang-orang yang tidak taat terhadap perintahNya.

Surat-surat yang di dalam Al-Qur’an juga terdapat penyebab turunnya surat tersebut, kenapa ayat-ayat turun juga ada sebabnya.

Di dalam al-Qur’an bukan hanya memuat tentang cerita nabi saja, namun juga terdapat cerita tentang orang-orang terdahulu dan kaum-kaum terdahulu.

Bunyi Surat Al-Hujurat Ayat 10

Contents

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Innamal-mu’minuna ikhwatun fa aslihu baina akhwaikum wataqullaha la’allakum turhamun
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih)dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat”.

Isi Kandungan Surat Al Hujurat Ayat 10

Sesungguhnya sesama muslim itu bersaudara, maka salinglah menyayangi satu sama lain dan jika di antara sesama muslim saling bertikai maka damaikanlah keduanya.

Tafsir Al-Muyassar / Kementrian Agama Saudi Arabia

10). Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara, dan persaudaraan dalam islam itu ada konsekuensinya yaitu untuk sling mendamaikan di antara dua orang yang berselisih.

Dan kita (orang-orang beriman) diperintahkan untuk taat kepada Allah dan menjauhi segala laranganNya dengan harapan agar Allah selalu merahmati kita.

Tafsir Al-Mukhtasar / Markaz Tafsir Riyadh di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih Abdullah bin Humaid (Imam Besar Masjidil Haram).

10). Sesungguhnya orang-orang mukmin itu saling bersaudara dalam agama maupun aqidah. Maka berdamailah dengan saudara-saudaramu (sesama muslim) apabila terjadi perselisihan dan pertentangan.

Bertakwalah kepada Allah ketika terjadi perselisihan tentang hukum-hukmNya dan berlakulah sebagai penengah, supaya kalian dirahmati dan ditolongNya dalam menciptakan perdamaian, sebagai hasil dari ketakwaan kalian.

Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili

Ketahuilah wahai manusia bahwa orang-orang beriman adalah saudara di dalam agama, dan persaudaraan ini diwajibkan untuk mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri, dan membenci seperti membenci dirinya sendiri.

Maka oleh sebab itu ketika terjadi perselisihan diantara muslim satu dengan muslim yang lain entah itu saling bertengkar atau saling berperang, maka wajib bagi muslim lainnya untuk mendamaikan 2 saudaranya tersebut.

Dan mengingatkan mereka agar mereka takut kepada azab Alla dengan cara mentaati segala aturan yang dibuat olehNya dan menjauhi segala larangan-larangan yang Allah larang untuk dilakukan. Dengan  harapan agar mendapatkan rahmat dari Allah dan ridho dariNya.

An-Nafahat Al-Makkiyah / Muhammad bin Shalih Asy-Syawi

Ini merupakan ikatan yang diberikan oleh Allah antara kaum mukim satu dengan mukmin yang lain. Maksudnya apabila ada seseorang di permukaan bumi di manapun dia berada baik di timur maupun barat jika dia beriman kepada Allah, Malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, para utusanNya dan percaya akan hari akhir serta percaya qadar yang baik dan yang buruk maka dia adalah saudaranya.

Ketika dia menghendaki kebaikan untuk orang lain sebagaimana dia menghendaki kebaikan untuk dirinya sendiri dan dia tak menyukai keburukan menimpa orang lain seperti keburukan menimpa dirinya sendiri.

Nabi Muhammad SAW bersabda,

لَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَنَاجَشُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ وَلَا يَحْقِرُهُ التَّقْوَى هَاهُنَا وَيُشِيرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ

 

“Janganlah kamu saling hasad, saling menipu (menipu agar barang laku), saling marah, salin membelakangi dan janganlah kamu menjual barang yang sudah dijual oleh orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Muslim yang satu dengan yang lain adalah saudara, tidak boleh saling mendzolimi, tidak boleh menelantarkan dan tidak boleh menghinakan. Takwa itu di sini (beliau menunjuk dada beliau 3x) “Cukuplah seseorang melakukan perbuatan apabila menghina saudaranya yang muslim lain. Setiap muslim haram darahnya, hartanya dan kehormatannya” (H.R. Muslim).
Beliau , Rasulullah Saw bersabda,

الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا

“Seorang mukmin satu dengan yang lain seperti bangunan, satu sama lain saling menguatkan” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Allah Swt memerintahkan Rasul-Nya untuk menegakkan hak-hak kaum muslim satu dengan yang lain dan memerintahkan melakukan sesuatu yang dengannya bisa mewujudkan cinta dan tali persatuan yang kuat satu sama lain. Seperti contohnya ketika terjadi peperangan di antara 2 kaum mukmin yang dapat menimbulkan perpecahan dan kebencian, maka hendaknya kaum mukmin lainnya untuk mendamaikannya dan berusaha melakukan sesuatu agar kebencian satu dengan yang lain hilang.
Selanjutnya, Allah swt memerintahkan untuk bertakwa kepada-Nya. Juga memerintahkan kita untuk menerangkan bagaimana kita memenuhi hak mukmin lainnya dan bertaqwa kepada Allah, yaitu agar mendapatkan rahmat-Nya seperti di akhir ayat.
Apabila sudah mencapai rahmat-Nya maka akan tercapai dunia dan akhirat. Ayat ini juga menunjukkn bahwa ketika kita tidak memenuhi hak kaum mukmin maka bisa menjadi penghalang untuk mendapat rahmat dari-Nya.
Terdapat faedah dalam ayat ini, diantaranya :
  1. Berperang antara kaum mukmin satu dengan yang lain bertentangan dengan ukhuwah (persaudaraan) seiman. Oleh sebab itu, itu termasuk dosa yang besar.
  2. Iman dan persaudaraan tidak akan hilang meskipun terjadi peperangan sebagaimana jika terjadi dosa-dosa besar di bawah syirik.
  3. Wajibnya mendamaikan kaum mukmin yang bertengkar satu sama lain dengan adil.
  4. Wajibnya memerangi pembangkang (pemberontak) agar mereka kembali kepada perintah Allah.
  5. Harta kaum mukmin adalah ma’sum (terpelihara), karena Allah hanya menghalalkan darah kaum mukmin apabila mereka berbuat zalim saja, dan yang terpelihara (haram untuk disentuh) bukan hanya darah namun juga harta.

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur’an / Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Ayat ini menjelaskan bahwa menjaga perdamaian antara dua kelompok orang mukmin yang sedang melakukan peperangan adalah hal yang penting. Hal itu perlu dilakukan sebab orang mukmin satu dengan mukmin yang lain adalah saudara, karena mereka ada dalam satu keimanan. Oleh sebab itulah damaikanlah antara kedua saudaramu yang saling bertikai antara satu sama lain dan bertakwalah kepada Allah dengan meninggalkan segala laranganNya dan melaksanakan segala perintahNya. Antara lain dengan mendamaikan ke 2 belah pihak yang saling bertikai.

Dengan melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya maka Allah akan memberikan rahmatNya.

Kita juga diperintah untuk memperkuat persaudaraan dengan menjaga lisan kita dari mengolok-olok sesama saudara sesama muslim, karena mengolok-olok mendorong orang untuk saling bertikai.

 

Kesimpulan

Antara mukmin satu dengan yang lain adalah saudara oleh sebab itu kita diperintahkan untuk saling mendamaikan satu sama lain apabila saling bertikai.

Antara satu mukmin dengan mukmin yang lain itu ibarat satu bangunan atau satu tubuh apabila yang satu sakit maka yang anggota tubuh lain juga ikut merasakan sakit.

Sekian 🙂

Semoga Bermanfaat 🙂

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 🙂

2 thoughts on “Kandungan Surat Al Hujurat Ayat 10 Dan Perumpamaan Orang Mukmin Satu Dengan Yang Lain, Lengkap Dan Wajib Kamu Ketahui!”

Comments are closed.