Ini Dia Kisah Nabi Isa AS yang Wajib Kamu Ketahui!!

Kisah Nabi Isa As- Di dalam surat ali imran ayat 33-55 diceritakan tentang nabi Isa dan bundanya Maryam. Saking mulianya keluarga Imran hingga Allah menjadikan keluarga tersebut abadi di dalam al Qur’an.

Keluarga yang Allah Abadikan Dalam Al Qur’an

Contents

Dalam surat ali Imran Allah menceritakan bagaimana mulianya keluarga imran. Dalam surat ini Allah menyebutkan kisah Maryam dan putranya isa dan bagaimana silih bergantinya keadaan keduanya dari awal hingga akhirnya, dan bahwa istri Imran berkata seraya tunduk kepada Rabb nya dengan mendekatkan diri kepadaNya dengan persembahan yang Dia cintai yang mengandung pengagungan terhadap rumahNya dan konsistensi dalam ketaatanNya, (istri Imran berkata), ”Sesungguhnya aku menadzarkan kapadaMu anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang sahlih dan berhidmat di baitul makdis” yakni, sebagai pelayan rumah ibadah yang di penuhi dengan ahli ibadah. ”Karena itu terimalah nadzar itu dari padaku,” yakni perbuatan ini.

Maksud dari perkataan  tersebut ialah, jadikanlah ia di atas dasar keimanan yang membuahkan kebaikan dan pahala. ”Sungguhnya engkaulah yang maha mendengar lagi maha mengetahui. Maka tatkala istri imron melahirkan anaknya, dia pun berkata, ’ya tuhanku, sesungguhnya aku melahirkanya anak perempuan; ’dan Allah telah mengetahui apa yang dilahirkanya;’ dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan,” seolah-olah dalam perkataan itu menyimpan makna ketundukan dan jiwa yang pasrah, dimana nadzarnya itu di dasari oleh harapan anak laki-laki yang memiliki kekuatan dan pelayanan, serta pelaksanaan hal itu sebagaimana yang di laksanakan orang-orang yang kuat, sedang anak wanita itu tidak seperti itu, lalu Allah menguatkan

Maka seiring waktu berjalan anak perempuan ini tumbuh dengan sempurna, bahkan kesempurnaannya melebihi anak laki-laki. Oleh sebab itu Allah berfirman,”Maka Rabbnya menerimanya sebagai nadzar dan dengan penerimaan yang baik dan penerimaaan yang baik juga perkataan dan perbuatan, dan mendidiknya dengan penglihatan yang baik”.

Maksudnya adalah ia (maryam) mendapatkan didikan akhlak, pengetahuam dan bahasa yang baik, dengan begitu Nabi Zakaria (paman Maryam) dapat merawatnya dengan mudah.

Allah memuliakan Maryam dan Zakaria dengan memudahkan bagi keduanya untuk mendapatkan rezeki tanpa merasa lelah. Maryam juga perempuan yang sangat di jaga kemuliaan serta kehormatannya oleh Allah langsung.

Untuk menguji keimanan Maryam  Allah pun mengujinya. Allah mengujinya dengan menanamkan janin pada rahimnya, sedangkan Maryam adalah seorang wanita yang tak pernah sedikitpun di sentuh oleh seorang laki-laki.

Maryam pun berkata “Wahai Rabbku, bagaimana bisa aku mempunyai anak padahal aku belum pernah disentuh oleh lelaki manapun?, ini merupakan perkara yang aneh”, lalu Allah pun berfirman (melalui perantara malaikat Jibril), ‘Demikiankah Allah menciptakan apa yang dikehendakiNya’, ” untuk memberitakan kepada hamba-hambaNya bahwa Dia adalah Mahakuasa atas segala sesuatu dan tidak ada penghalang bagi kehendakNya. “Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya, ‘Jadilah, ’ maka jadilah dia.”

Lalu Maryam pun mengasingkan diri dan melahirkan seorang diri. Bani Israil tidak percaya ketika nabi Isa diangkat sebagai nabi dan Rasul Allah.

Nabi Isa pun membuktikannya dengan mukjizat-mukjizat yang diberikan Allah pada-Nya seperti bisa menyembuhkan penyakit kista, buta, penyakit sopak dan menghidupkan orang mati seizin Allah, dan mengetahui apa-apa yang disembunyikan seseorang di dalam rumahnya.

Sebagian Bani Israil ada yang mempercayainya ada pula yang tidak, mereka terbelah menjadi dua kubu, pengikut nabi Isa dan yang tidak mempercayai nabi Isa.

Nabi Isa Diangkat ke Langit oleh Allah

Ketika penolakan Bani Israil kepada nabi Isa semakin menjadi-jadi, maka nabi Isa pun menyingkir dan pergi menuju Baitul Maqdis pada saat orang yahudi merayakan hari raya mereka.

Mengetahui kejadian ini para pendeta yahudi marah, mereka khawatir jika ajaran nabi Isa As akan menyebar luas. Saking takutnya, para pendeta pun membuat cerita dusta tentang nabi Isa As kepada penguasa Romawi, yaitu Raja Pilatus pengganti Raja Herodes di Palestina.

Wakil Raja atau sebut saja Gubernur yang berada di Baitul Maqdis menerima surat dari raja yang berisikan untuk membunuh Nabi Isa As, maka gubernur setempat pun segera menjalankan perintah Raja.

Ketika masa pengejaran tersebut, Nabi Isa As sedang bersama dengan 12 sahabatnya atau yang dalam Alquran disebut sebagai Hawariyyin. Tapi salah seorang dari mereka, Yahudza al-Askharyuti atau Yudas Iskariot  berkhianat dengan menunjukkan persembunyian Nabi Isa. Maka terkepunglah Nabi Isa oleh pasukan Gubernur yang datang beserta sekelompok orang Yahudi, ketika itu adalah hari Jum’at sore menjelang malam Sabtu.

Namun Allah berkehendak lain dengan  menyelamatkan Nabi Isa As dari kelicikan kaum Yahudi.

Allah kemudian membuat rupa Yahudza (sang pengkhianat) seperti Nabi Isa As dan menyerahkan kepada Raja Pilatus. Yahudza pun disalib dan dibunuh seperti yang dikisahkan dalam Al Qur’an An-Nisa ayat 157-158.

Dalam Tafsir al-Azhar, Hamka menyebutkan mayoritas ulama menyatakan Nabi Isa diangkat jasad dan nyawanya, sehingga beliau sampai sekarang masih hidup dengan tubuh dan nyawanya.

Para ulama mengartikan kata tawaffa berarti tidur berdasarkan riwayat dari Ibn Jarir al-Thabari yang menyatakan bahwa makna lafal innî mutawaffika adalah mengangkatnya dalam keadaan tidur. Hal ini juga sebagaimana riwayat dari Hasan, bahwa Rasulullah pernah berkata kepada kaum Yahudi bahwa Nabi Isa As belum wafat dan akan datang sebelum hari kiamat.

Turunnya Nabi Isa As di Akhir Zaman

Turunnya Nabi Isa As ke dunia adalah perkara yang pasti akan terjadi dan merupakan salah satu tanda hari kiamat.

Tidak ada ulama yang mengingkari kejadian ini, bahkan ulama menganggap perkara ini wajib diyakini oleh setiap muslim.

Hal ini sudah diisyaratkan oleh Allah Swt di dalam Al Qur’an :

وَإِن مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا
T

“Tidak ada seorang pun dari ahli kitab kecuali akan beriman kepadanya (yaitu Isa alaihissalam) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (An-Nisaa: 159)

Iman As Saffrani menjelaskan bahwa mereka benar-benar akan beriman kepada Nabi Isa As sebelumnya.

Dan hal itu akan terjadi ketika beliau (nabi Isa As) turun dari langit pada akhir zaman nanti, sehingga hanya akan ada satu agama, yaitu agama nabi Ibrahim yang lurus.

Rasulullah SAW pernah bersabda :

Demi Allah, sungguh hampir tiba saatnya putra Maryam itu turun di tengah-tengah kalian sebagai seorang hakim yang adil.” (HR. Bukhori no. 2222, Muslim no. 155)

Bagaimana Beliau Turun?

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa Nabi Isa As akan turun di dekat “menara putih” yang terletak di bagian timur Damaskus, beliau turun dengan menggunakan pakaian yang dicelupkan wars (salah satu jenis tumbuh-tumbuhan di daerah Arab, Habasyah, dan juga India. Buahnya dilapisi oleh kelenjar merah seperti ada bulu-bulu halus diatasnya. Ini biasa digunakan untuk mewarnai pakaian) dan Za’faran (salah satu jenis wewangian). 

Saat beliau turun dari langit, beliau meletakkan kedua telapak tangannya di sayap dua malaikat, ketika beliau menunundukkan kepala, maka akan menetes.

Dan ketika beliau mengangkatnya, maka akan bercucuran air yang sangat bening seperti mutiara. Tidak ada seorang kafir pun yang mencium aroma nafas beliau kecuali ia akan mati. Sedangkan nafas beliau itu menjangkau jarak yang sangat panjang, sejauh mata memandang. (lihat hadist riwayat muslim no. 2937)

Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwasanya ketika turun ke bumi akan disambut oleh Imam Mahdi dan beliau sholat bersama mereka.

Rasulullah SAW bersabda :

“Akan senantiasa ada segolongan dari umatku ini yang selalu berperang menampakkan kebenaran sampai hari kiamat tiba. Maka turunlah Isa alaihissalam, dan pemimpin mereka (Imam Mahdi) akan berkata (kepadanya), ‘Kemarilah anda dan sholatlah bersama kami (maksudnya jadilah imam dalam sholat kami-red).’ Kemudian ia menjawab, ‘Tidak, sungguh sebagian kalian adalah pemimpin bagi sebagian yang lain sebagai bentuk penghormatan Allah terhadap umat ini.”

Apa Yang Nabi Isa As Bawa Ketika Diturunkan dan Untuk Apa Beliau Turun?

Allah Swt tidak akan tidak akan menetapkan suatu hal melainkan dengan misi dan tujuan tertentu.

Dan Allah Swt juga menurunkan nabi Isa As di akhir zaman dengan tujuan khusus. Diantara tujuan nya telah disebutkan di dalam hadist Rasulullah SAW :

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَيُوشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيكُمُ ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا مُقْسِطًا، فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ، وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيرَ،

وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ، وَيَفِيضَ الْمَالُ حَتَّى لَا يَقْبَلَهُ أَحَدٌ

“Demi Allah, sungguh hampir tiba saatnya putra Maryam (nabi Isa As) turun ditengah-tengah kalian sebagai hakim yang adil. Maka ia (Isa) akan memecahkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah (pajak). Dan (saat itu) harta benda berhamburan sampai-sampai tidak ada seorang pun yang bersedia untuk menerima harta pemberian” (HR. Bukhari no. 222, Muslim no. 155)

Tujuan lain dari turunnya nabi Isa As adalah untuk membunuh dajjal. Rasulullah SAW bersabda :

“Dajjal akan keluar di tengah-tengah umatku dan akan menetap selama 40 (entah itu hari, bulan, atau tahun). Maka Allah utus Isa putra Maryam . kemudian Isa mencarinya (dajjal) lalu membinasakannya”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,

“Dan Isa itu masih hidup di langit dan sama sekali belum mati. Dan kelak ketika dia turun nanti, ia tidak akan menerapkan hukum kecuali dengan hukum Allah dan sunnah-Nya, tidak dengan menyelisihi itu ” (Al-irsyad ilaa shohihil-i’tiqood 1/215, maktabah syamilah.)

Demikian lah kisah ini kami smapaikan semoga bermanfaat 🙂