Jenis Komponen Laporan Keuangan, Lengkap!!

Komponen laporan keuangan- Laporan keuangan adalah salah satu hal yang sangat penting dalam sebuah perusahaan ataupun organisasai.
Laporan keuangan juga merupakan sumber informasi keuangan yang penting dan biasanya digunakan untuk kepentingan suatu perusahaan dan bisnis yang sehat.

Komponen laporan keuangan memiliki sifat krusial atau memiliki sifat yang sangat transparan.
Analogi sebuah komponen keuangan adalah seperti sebuah blok bangunnan yang tersusun rapi hingga menjadi sebuah bangunan yang utuh.
Blok-blok ini mewakili atau mempresentasikan angka-angka, berbagai sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya ekonomi tersebut, dan juga dalam setiap transaksi yang dilakukan dapat membuat perubahan dalam sumber daya dan klaim tersebut.

Komponen Laporan Keuangan

Laporan keuangan memiliki tiga komponen utama yang memiliki pengaruh secara krusial, yaitu Laporan Neraca, Laporan Laba Rugi, dan Laporan Arus Kas.

Berikut adalah komponen utama dari laporan keuangan :

A. Laporan Neraca

Contents

Laporan neraca merupakan salah satu dari komponen laporan keuangan. Laporan neraca bisa juga disebut dengan Balance Sheets.

Laporan neraca merupakan salah satu bagian dari komponen laporan keuangan yang krusial

Di dalam laporan neraca digambarkan kekuatan dan kesehatan finansial suatu bisnis.

Laporan neraca secara teknis menunjukkan satu sisi berupa aset-aset yang dimiliki dan digunakkan untuk keperluan bisnis. Dan di sisi lain laporan neraca bisa berupa sumber daya untuk mendanai kepemilikan aset tersebut.

Dengan kata lain, laporan neraca merupakan laporan mengenai aset, kewajiban atau liabilitas dan juga modal suatu bisnis pad satu titik waktu tertentu.

Laporan Neraca memiliki komponen penting yaitu :

1.) Aset

Ada dua jenis aset yaitu aset yang berwujud (Tangible) dan tidak berwujud (Intangible).

Kedua jenis aset tersebut dikendalikan dengan harapan bahwa aset tersebut akan memberikan manfaat di masa depan bagi perusahaan atau pun bisnis.

Aset berwujud terdiri dar aset lancar dan aset tetap. Aset lancar terdiri dari beberapa komponen yaitu persediaan, piutang, perlengkapan dan investasi jarak pendek lainnya.

Sedangkan aset tetap adalah aset yang bersifat menetap contohnya bangunan, peralaan, kendaraan, dan sumber daya fisik lainnya.

Sedangkan aset tidak berwujud terdiri dari hak atas segala kepemilikan dan sumber daya non-fisik lainnya.

Contoh dari sumber daya non-fisik adalah hak cipta, hak paten, Goodwill, saham dan lainnya. Sumber daya non-fisik bisa berupa sesuatu yang memberikan nilai pada bisnis.

2). Kewajiban (Liabilitas)

Kewajiban atau sering juga disebut Liabilitas adalah utang atau kewajiban hukum perusahaan yang harus dibayar yang timbul selma aktivitas operasional bisnis berjalan.

Kewajiban perusahaan biasanya diselesaikan atau dilunasi ketika sudah jatuh tempo yang berlaku melalui transfer manfaat ekonomi seperti uang kas, barang atau bisa juga jasa.

Hutang dibayar dengan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan kepada pihak yang dihutangi.

Akun kewajiban meliputi utang lancar, utang jangka panjang, gaji, bunga, simpanan pelanggan dan kewajiban lain kepada pihak ketiga.

Dilihat dari jangka waktu jatuh tempo, kewajiban ada dua jenis yaitu kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang.

  • Hutang lancar atau jangka pendek adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu setahun atau bisa juga kurang dari setahun. Contohnya seperti hutang dagang, hutang wesel dan lainnya.
  • Hutang Jangka panjang adalah kewajiban atau hutang yang waktu pelunasannya lebih dari setahun. Contohnya hutang hipotek, hutang obligasi dan yang lainnya.

3). Ekuitas (Laporan perubahan modal)

Suatu perusahaan tidak akan pernah berjalan tanpa adanya Ekuitas.

Ekuitas adalah modal yang disediakan untuk dibagikan kepada pemegang saham. Modal adalah yang bisa menentukan berputarnya roda perusahaan.

Pembuatan laporan perubahan modal bertujuan untuk mengetahui perkembangan perusahaaan.

Ekuitas suatu perusahaan dapat ditingkatkan dengan cara mendapatkan dana lebih banyak dari investor atau bisa juga dengan cara meningkatkan laba perusahaan.

Struktur pembuatan laporan perubahan modal terdiri dari investasi, saldo laba rugi, kepemilikan pribadi.

B. Profit dan Loss atau Income Statement (Laporan Laba Rugi)

Komponen laporan keuangan berikutnya adalah laporan laba rugi. Laporan laba rugi merupakan bentuk laporan yang berisi informasi tentang hasil usaha dan biaya-biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu tetapi biasanya dipublikasikan setiap akhir tahun.

Laba Rugi merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya-biaya.

Laporan laba rugi memiliki komponen-komponen yaitu :

1). Pendapatan

Pendapatan merupakan aliran kas masuk dari hasil penjualan barang atau jasa kepada konsumen atau pelanggan.

Adanya aliran kas masuk akan mengakibatkan naiknya nilai aktiva. Pendapatan dari penjualan bersih perusahaan merupakan pendapatan kotor setelah dikurangi diskon dan retur penjualan.

Pendapatan juga bisa dibilang “Top Line” dari laporan laba rugi.

2). Pengeluaran/ Biaya

Pengeluaran atau biaya adalah arus kas keluar yang digunakan untuk produksi barang, memberikan layanan atau aktivitas operasional lain yang terkait dengan pengeluaran perusahaan.

Yang termasuk pengeluaran bisnis yang bersifat umum adalah upah atau gaji, biaya administrasi, biaya penjualan, biaya depresiasi aset dan biaya bunga yang dibayarkan atas pinjaman.

Tetapi pembelian aset seperti bangunan atau peralatan yang dibutuhkan bukan merupakan pengeluaran/ biaya.

Harga Pokok Penjualan (HPP) termasuk dalam kategori biaya dalam laporan laba rugi. HPP merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menjual barang selama periode tertentu.

Yang termasuk komponen HPP adalah bea masuk, biaya angkut pembelian, dan retur pembelian untuk mengubah persediaan menjadi persediaan tersedia untuk dijual.

3). Gain (Keuntungan di Luar Aktivitas Operasional Bisnis)

Adalah keuntungan yang didapat oleh suatu perusahaan namun keuntungan tersebut didapat di luar aktivitas bisnis.

Merupakan selisih antara total pendapatan dikurangi total biaya-biaya dan terdapat selisih yang lebih besar pendapatan dari biaya maka “kelebihan pendapat” tersebut disebut laba.

Gain juga merupakan peningkatan ekuitas (modal) melalui transaksi priferal atau insidental oleh perusahaan selain dari pendapatan Top line atau investasi oleh pemilik saham.

Biasanya, Gain terjadi pada transaksi yang tidak berulang dan tidak biasa.

Transaksi tersebut seperti keuntungan (Gain) atas penjualan tanah, perubahan harga pasar saham atau bisa juga hibah. Item yang terkait dengan Gain ditampilkan di pos pendapatan lain-lain atau pendapatan Non-Operasional di laporan laba rugi di posisi Bottom Line.

4). Loss (Kerugian di Luar Aktivitas Operasional Bisnis)

Loss merupakan penurunan ekuitas melalui transaksi periferal atau insidental yang dilakukan oleh perusahaan selain dari pengeluaran atau biaya dan distribusi kepada pemilik (deviden).

Loss memiliki banyak jenis yaitu bisa berupa kerugian dari penjualan aset, penurunan nilai aset, atau bisa juga kerugian akibat tuntutan  hukum pada laporan laba rugi.

Loss ditampilkan pada biaya lain atau biaya non-operasional di posisi Bottom Line.

Loss meupakan selisih kebalikan dari laba.

C). Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas merupakan salah satu komponen utama laporan keuangan.

Laporan Arus Kas memuat ringkasan arus masuk dan keluar kas perusahaan. Laporan ini disiapkan pada akhir bulan, kuartal atau tahun.

Posisi likuiditas suatu bisnis akan tercermin pada laporan arus kas suatu perusahaan tersebut. Laporan arus kas juga bisa digunakan sebagai dasr untuk anggaran dan perencanaan bisnis.

Komponen Laporan Arus Kas :

1). Arus Kas dari Aktivitas Operasi

 Kegiatan operasional bisnis adalah kegiatan yang meliputi produksi, penjualan, pengiriman produk, dan pengumpulan pembayaran dari pelanggan.

Arus kas keluar dapat mencakup pembelian bahan baku, iklan, dan biaya pengiriman produk. Yang termasuk dalam arus kas keluar adalah pembayaran kepada pemasok karyawan, dan pembayaran bunga, depresiasi dan amortisasi.

Sedangkan arus kas masuk terdiri dari penjualan barang dan jasa, penerimaan kas dari hasil royalti, asuransi, penyewaan aset, dan lainnya.

2). Arus Kas dari Aktivasi Investasi

Arus Kas masuk dan keluar yang terkait investasi adalah pembelian dan penjualan aset tetap, instrumen utang dan ekuitas di pasar modal, dan item terkait lainnya.

3). Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Di bagian ini akan ditampilkan kegiatan ang membantu perusahaan dalam meningkatkan modal dan membayar return investor.

Arus Kas pada bagian ini terdiri dari pembayaran deviden tunai, penerimaan kas dari penerbitan saham atau obligasi, dan lainnya. Arus kas ini menunjukkan kekuatan finansial perusahaan.

Kesimpulan :

Tiga komponen utama dalam laporan keuangan tersebut merupakan laporan yang paling esensial dan secara umum sering digunakan publik untuk keputusan bisnis.

Sekian 🙂

Semoga Bermanfaat 🙂

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 🙂