Sebongkah Berlian yang Berharga

Dulu waktu di SMA sering di tanya “kamu nggak punya pacar?”, “kamu pernah pacaran?”, “kamu mau nggak pacaran ama aku nggak” (becanda denk… :v), “kamu kenapa sih menghindari laki-laki banget?”, “kita kog nggak boleh pacaran sih”, “kalau nggak pacaran gimana dapat jodohnya?”, “kamu nggak laku ya kog nggak pacaran?” (jahat banget yaaak tanyanya :v), “sok alim banget sih sok- sokan nggak pacaran tapi akrab ama cowok”.
Dst masih banyak pertanyaan yang lain, mulai dari yang biasa aja pertanyaanya sampe yang paling nylekit sekalipun ada, pokoknya menunya komplit.

Tapi pertanyaan dan pernyataan kayak gitu sudah biasa banget buat aku (kayak makanan sehari-hariku malah) , apalagi temen-temenku lingkungan anak SMA yang masa-masanya roman cinta tertuai, masa-masa di mana virus merah jambu menyebar, masa di mana para remaja masih labil pemkirannya namun sok-sokan macarin anak orang.

Jagalah Dirimu dari hal yang Merugikan

Contents

peringatan, papan warna merah berisi peringatan
image by geralt from pixabay

Ketika mendapat pertanyaan seperti itu aku hanya akan menjawab “karena kita muslimah, kita itu wanita yang di umpamakan sebaik-baik perhiasan dunia”, lalu apa korelasinya dengan pacaran dan TTM? Mari kita logika jangan pake perasaan oke? (emang sih perempuan tapi jangan pake perasaan mulu :V ).

Jadi kita itu kan diibaratkan perhiasan dunia dan perhiasan itu hanya untuk orang-orang tertentu, hanya untuk orang-orang terpilih saja yang boleh menyentuhnya. Oleh sebab itu maka yang boleh memiliki kita bukankah orang tertentu saja? Lalu kenapa terkadang kita membiarkan orang yang tak bertanggung jawab boleh memiliki kit? Lalu kenapa kita juga membolehkan sembarang orang menyeentuh kita? Padahalkan kita berharga.
Sering kali aku mendapati tema-temanku berpacaran dan jujur saja itu membuat hatiku yang melihatnya sedih dan miris. Bagaimana tidak miris, sedangkan mereka yang belum diikat hubungan apa-apa namun sudah berani pegang-pegangan tangan bahkan berpelukan, tapi mereka tidak ada yang berani mendatangi orangtuanya untuk melamarnya.
Ah, wanita kenapa kamu begitu mudah terperdaya oleh tipu muslihat kaum adam? Kenapa kamu begitu mudah percaya pada janji-janji yang kaum adam janjikan padamu? Kenapa kamu begitu mudah memberikan kehormatanmu pada seorang laki-laki asing?. Aku merasa kasihan pada mereka wanita muslimah yang mudah sekali terkena rayuan laki-laki, padahal dalam hal “pacaran” ini yang dirugikan adalah pihak perempuannya, ah kasihan sekali belum di nikahi namun kehormatan sudah ternodai.

Apa untungnya pacaran?

Suatu ketika ada yang bertanya kepadaku “ kenapa sih pacaran itu dilarang?” aku jawab “apa sih untungnya pacaran?” dia jawab “biar ada yang merhatiin” sontak aja aku langsung ketawa, receh bangetkan alasannya. Rasanya pengen nampol orang yang macarin dia saat itu juga.
Haaayyyy gaeessss mau nanya untungnya pacaran apa sih? Biar ada yang merhatiin gitu? Heloooo emang perhatian dari orangtua, temen ato saudara loe kurang ya kog lu masih aja cari perhatian ama cowok yang bukan siapa-siapamu? Heh apa perhatian dari Allah masih kurang? Kalau masih kurang berarti lu kurang bersyukur itu!!!!!!

Pernah nih ada yang bilang ke aku gini “kita pacaran nggak ngapa-ngapain kog zah” helooooo kalau nggak ngapa-ngapain terus ngapain pacaran? Biar lu di pandang iyes gitu ama temen-temen lu?. Helooooo elu mikirin pandangan manusia doang? Tapi nggak mikirin pandangan Allah terhadap diri lu? Woyyyyy nyadar dong nyadar elu nggak bakalan ada kalau Allah nggak nyiptain elu!!!!.

Terus pernah juga ada yang bilang “pacaran itu boleh kog asal nggak ngapa-ngpain”, yakin nih nggak ngapa-ngapain? Nggak percaya aku kalau nggak ngapa-ngapain, pacaran boleh? Helooo kamu siapa ya asal-asalan menghalalkan pacaran, jelas-jelas di al-Qur’an di jelasin kalau deketin zina aja nggak boleh apalagi nglakuin. Kalau kamu termasuk orang-orang yang berfikir kamu pasti bisa ngerti kenapa Allah nglarang pacaran sebelum menikah.

the Story of Kejombloanku

Judulnya bikin greget ya? Jadi kalau ada yang nanya “pernah pacaran nggak?” aku jawab aja gini “Alhamdulillah nggak pernah dan jangan sampai perrnah, kecuali kalau udah halal”, jadi ceritanya umurku 20 tahun (tua ya?), dan Alhamdulillah selama itu belum (dan jangan sampe)pacaran. Boro-boro pacaran orang anak cowok aja takut ama aku (gara-gara galak). Hanya saja aku punya temen cowok dan itu beneran temen, pada nggak percaya mesti? Yawdah nggak nuntut buat percaya kog nanti ndak musyrik :v.

Ya, memang aku punya temen laki-laki tapi lost contact, ngobrol kalau di sekolah aja atau kalau bener-bener kepepet, lagian ngapain pacaran orang nggak ada yang mau sama aku :v. Jika kamu tahu adab bergaul dengan laki-laki maka kamu akan lebih menjaga jarak dari mereka, karena dalam islam adab bergaul dengan laki-laki itu sudah di atur dengan rapi dan tidak akan merugikan siapa pun.

Dalam islam kontakan dengan laki-laki yang bukan mahromnya boleh kog, tapi ada catatannya harus dengan alasan yang tidak menyimpang syar’a, seperti : untuk keperluan muamalah atau jual beli, untuk keperluan organisasai, boleh asalkan jangan menyimpang syar’iat. Jadi pastikan kehormatanmu terjaga.

Kembali ke ceritaku….
Jadi jomblo itu nggak sengsara-sengsara amat kog, bahagia malah, nggak ada yang ngatur kita harus bergaul dengan siapa saja, kita jadi lebih bebas, banyak waktu untuk keluarga dan sahabat-sahabat kita, banyak waktu luang juga kita untuk memikirkan tugas kita atau untuk memikirkan umat yang sedang terpuruk. Asal kalian tau hidupnya jomblo itu lebih bahagia di banding yang kalian liet, jomblo itu lebih hemat pengeluarannya di banding yang punya pacar, jomblo itu juga bisa menghindari tabungan dosa dan so, pasti jomblo itu lebih terjaga hatinya atau materinya di banding yang punya pacar namun tak halal.

Memang benar kata pepatah menasehati orang yang jatuh cinta itu nggak ada gunanya. Ada salah seorang temanku dia jatuh cinta sama seorang laki-laki lalu kuberi nasehaat eh ternyata aku malah di musuhi, ya sudahlah terserah dia yang menanggung kerugian dia.

Pergaulan Antar Lawan Jenis

 

rules, peraturan, papan kayu, bolpen, keyboard, daun
image by tashatuvango from pixabay

Kata siapa berteman dengan lawan jenis itu harus di luar syariat? Berteman dengan lawan jenis itu ada adabnya ya gengss. Islam itu indah banget gaeeess dari kita bangun tidur sampai mau tidur lagi udah ada aturannya, dan so pasti aturan itu demi kebaikan kita sendiri, jadi jangan abaikan peraturan yang telah Allah tuliskan untuk kita atau diri dan kehidupan kita akan hancur. Jadi taatilah peraturan-Nya demi kebaikan dirimu sendiri, agar kamu terjaga maka Allah memberi peraturan tentang adab bergaul laki-laki dan perempuan.

Wahai Muslimah jagalah kehormatanmu ingatlah engkau berlian yang tak semua orang bisa memilikinya
Wahai Muslimah ingatlah jaga dirimu baik-baik jangan sampai kau terlena akan janji dan rayuan para lelaki
Wahai Muslimah jagalah hatimu karena jika hatimu patah kau takkan menemukan obatnya
Wahai muslimah perbaikilah dirimu karena perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik

Ketika Allah belum mendatangkan jodohmu itu tanda bahwa Allah ingin kamu lebih memperbaiki kualitas dirimu, Allah ingin kamu menjadi lebih baik sebelum kamu menjadi pelengkap hidup orang lain. Karena yang tepat akan datang di waktu yang tepat bukan cepat.

-tulisan ini semata-mata untuk menasehati diriku sendiri, bukan untuk menyindir siapa pun jua-
Jazakunnallahu khoiron katsir buat para readers yang setia membaca, maaf jika ada yang salah
Pada konten ini, saya masih belajar jadi butuh kritik dan saran anda sekalian.
Wassalamualaikum Waraohmatullahi Wabarakatuh, berjumpa di konten selanjutnya 😊.