Bahaya riba- kemarin kita telah membahas ayat tentang riba, dipembahasan kali ini kita akan membahas tentang bahaya riba bagi kehidupan kita.
Bahaya Riba
Contents
Kenapa sih riba dilarang dalam agama kita? Karena riba memiliki banyak kerugian dan membahayakan bagi kehidupan kita, lalu bahaya riba itu apa aja sih? Ini dia bahaya riba,
1). Keadaan pelaku riba di neraka
Dari Samurah bin Jundub radiyallahu ‘anhu, Rasulullah Saw menceritakan kunjungannya ke neraka,
فَأَتَيْنَا عَلَى نَهَرٍ – حَسِبْتُ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ – أَحْمَرَ مِثْلِ الدَّمِ ، وَإِذَا فِى النَّهَرِ رَجُلٌ سَابِحٌ يَسْبَحُ ، وَإِذَا عَلَى شَطِّ
النَّهَرِ رَجُلٌ قَدْ جَمَعَ عِنْدَهُ حِجَارَةً كَثِيرَةً ، وَإِذَا ذَلِكَ السَّابِحُ يَسْبَحُ مَا يَسْبَحُ ، ثُمَّ يَأْتِى ذَلِكَ الَّذِى قَدْ جَمَعَ
عِنْدَهُ الْحِجَارَةَ فَيَفْغَرُ لَهُ فَاهُ فَيُلْقِمُهُ حَجَرًا فَيَنْطَلِقُ يَسْبَحُ ، ثُمَّ يَرْجِعُ إِلَيْهِ ، كُلَّمَا رَجَعَ إِلَيْهِ فَغَرَ لَهُ فَاهُ فَأَلْقَمَهُ
حَجَرًا – قَالَ – قُلْتُ لَهُمَا مَا هَذَانِ قَالَ قَالاَ لِى انْطَلِقِ انْطَلِقْ
“Kami mendatangi sebuah sungai yang airnya merah seperti darah, tiba-tiba ada seorang lelaki yng berenang didalamnya(sungai), dan di tepi sungai ada orang yang mengumpulkan batu banyak sekali. Lalu orang yang berenang itu mendatangi orang yang telah mengumpulkan batu, sembari membuka mulutnya dan orang yang mengumpulkan batu tadi akhirnya menyuapi batu ke dalam mulutnya. Lalu Orang yang berenang tersebut akhirnya pergi menjauh sambil berenang. Kemudian ia kembali lagi pada orang yang mengumpulkan batu. Setiap ia kembali, ia membuka mulutnya lantas disuapi batu ke dalam mulutnya. Aku berkata kepada keduanya, “Apa yang sedang mereka lakukan berdua?” Mereka berdua berkata kepadaku, “Berangkatlah, berangkatlah.” Maka kami pun berangkat.”
Dalam hadist lain disebutkan :
وَأَمَّا الرَّجُلُ الَّذِى أَتَيْتَ عَلَيْهِ يَسْبَحُ فِى النَّهَرِ وَيُلْقَمُ الْحَجَرَ ، فَإِنَّهُ آكِلُ الرِّبَا
“Adapun orang yang datang dan berenang dimsungai lalu disuapi batu, itulah pemakan riba” (HR. Bukhari, no. 7047)
2). Di hari kiamat diancam perutnya akan membesar seperti rumah dan dipenuhi dengan ular-ular
Dari Abu Hurairah Radiyallahu anhu, Rasulullah Saw bersabda,
أَتَيْتُ لَيْلَةَ أُسْرِىَ بِى عَلَى قَوْمٍ بُطُونُهُمْ كَالْبُيُوتِ فِيهَا الْحَيَّاتُ تُرَى مِنْ خَارِجِ
بُطُونِهِمْ فَقُلْتُ مَنْ هَؤُلاَءِ يَا جِبْرَائِيلُ قَالَ هَؤُلاَءِ أَكَلَةُ الرِّبَا
“Pada malam isra’, aku mendatangi suatu kaum yang perutnya sebesar rumah dan dipenuhi dengan ular, hingga ular tersebut terlihat dari luar. Akupun bertanya pada jibril, “Siapakah mereka wahai Jibril?”, “mereka adalah para pemakan riba”, jawab beliau .(HR. Ibnu Majah, no. 2273; Ahmad, 2: 353,363. sanad hadist ini dha’if sebagaimana kata Al-Hafizh Abu Thahir. Dlam sanadnya terdapat Abu Ash-Shalet yang majhul)
3). Dosa riba yang paling ringan ibarat menzinai ibu kandung sendiri
Dari Abu Hurairah Radiyallahu anhu, Rasulullah Saw bersabda,
الرِّبَا سَبْعُونَ حُوبًا أَيْسَرُهَا أَنْ يَنْكِحَ الرَّجُلُ أُمَّهُ
“Riba itu ada tujuh puluh dosa. Yang paling ringan adalah seperti seseorang menzinai ibu kandungnya sendiri” (HR. Ibnu Majah, no. 2274. Al-Hafidz Anu Thahir mengatakan bahwa hadist ini hasan).
Dalam riwayat Al-Hakim disebutkan,
الرِبَا ثَلاَثَةٌ وَسَبْعُوْنَ بَابًا أيْسَرُهَا مِثْلُ أَنْ يَنْكِحَ الرُّجُلُ أُمَّهُ وَإِنْ أَرْبَى الرِّبَا عِرْضُ
الرَّجُلِ الْمُسْلِمِ
Riba itu ada 73 pintu (dosa). Dan yang paling ringan adalah seperti dosa seseorang yang menzinai ibu kandungnya sendiri” (HR. Al-Hakim, 2: 37. Al-Hakim mengatakan bahwa hadits ini sesuai syarat syaikhain –Bukhari dan Muslim-. Hal ini disepakati oleh Adz-Dzahabi. Al-Bushiri mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih, demikian disebutkan dalam tahqiq Sunan Ibnu Majah oleh Al-Hafizh Abu Thahir).