Jenis Kambing Perah- Setelah kemarin kita membahas tentang jenis-jenis sapi di Dunia kali ini kita akan membahas tentang jenis kambing perah.
Tak hanya sapi yang memiliki jenis, namun kambing memiliki banyak jenis salah satunya kambing perah.
Dan kambing perah tak hanya memiliki satu jenis saja, kambing perah ada banyak jenisnya.
Pembahasan kali ini akan membahas tentang jenis dan macam-macam kambing perah.
Jenis Kambing Perah
Contents
Kambing perah memiliki berbagai jenis, di antaranya yaitu :
1). Kambing Etawa
Kambing etawa masuk ke dalam jenis bangsa kambing jamnampari. Kambing ini merupakan kambing perah yang populer dan sudah tersebar luas di sekitar Asia tenggara terutama India.
Kambing etawa berasal dari India, Kambing ini merupakan ras unggul kambing perah yang pertama kali dikembangkan di Indonesia.
Kambing etawa tidak hanya dimanfaatkan susunya saja namun juga dimanfaatkan dagingngnya. Karena daging kambing ini termasuk banyak dan besar.
Pada dasarnya warna kambing etawa berwarna putih, coklat dan hitam. Kambing etawa jantan memiliki gumba sepanjangg 90-127 cm, sedangkan betina memiliki gumba sepanjang 92 cm.
Berat badan kambing ini mencapai 68-91 kg untuk yang jantan, tetapi kambing yang betina memiliki berat badan 36-63 kg. Kambing ini memiliki telinga yang menggantung dan panjang, panjang telingannya bisa mencapai kurang lebih 30 cm.
Produksi susunya bisa mencapai 235 kg dan dibutuhkan waktu laktasi selama 261 hari, produksi tertinggi mencapai 569 kg.
Kadar lemak kambing ini bisa mencapai 5,2%, karkas kambing jantan dan betini yang berumur 12 bulan bisa mencapai 44-45.
tentang kambing etawa lengkap bisa di baca di pengertian kambing etawa.
2). Kambing Saanen
Kambing perah jenis ini berasal dari lembah Saanen, Swiss bagian barat. Kambing saanen baik jantan maupun betina tidak memiliki tanduk. Jenis kambing ini memiliki warna bulu putih atau krem coklat, bulunya panjang dan pendek.
Memiliki telinga yang tegak dan tajam. Hidung dan teling kambing ini berwarna belang hitam. Dahi kambing ini lebar.
Kambing ini jenis kambing yang sulit berkembang di wilayah tropis disebabkan kepekaan kambing ini terhadap sinar matahari. Ciri-ciri kambing ini adalah telinga tegak dan mengarah ke depan , bulu dominn putih, Kadang ditemukan warna hitam di telinga, hidung dan ambing.
Berat kambing ini lebih dari 65 kg, dengan produksi susu 740 kg/ms laktasi.
Kambing ini jika di Indonesia maka kan diisilangkan dengan yang tahan terhadap cuaca tropis, misal disilangkan dengan kambing etawa.
3). Kambing Toggenburg
Kambing ini termasuk bangsa kambing Togg berasal dari pegunungan Alpen di Swiss. Kambing Togg merupakan kambing kecil dengan badan pendek dan kompak.
Kambing jenis ini memiliki berat badan 45 kg (betina). Kambing ini memiliki warna coklat pada bagian badannya sedangkan di kaki bagian bawah memiliki warna putih, dasar ekor dan sisi wajah bagian bawah juga berwarna putih.
Kambing ini memiliki rambut yang panjang ketika sedang memiliki jenggot. Merupakan kambing penghasil susu yang baik. Kepala kambing ini mempunyai ukuran sedang dan garis profilnya sedikit cekung (konkav).
4).Kambing Kacang
Kambing ini juga merupakan ras unggul yang pertama dikembangkan di Indonesia setelah kambing etawa. Kambing ini memiliki perawaakan yang kecil. Tinggi gumba kambing ini adalah 60 cm bagi yang jantan, sedangkan betina 56 cm.
Kambing ini memiliki berat badan 25 kg bagi yang jantan dan betina memiliki berat badan 20 kg. Memiliki telinga yang tegak, berbulu lurus dan pendek. Kambing jantan dan betina keduanya memiliki tanduk
Kambing ini adalah kambi lokal asli Indonesia, kambing ini memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan yang ada.
Kambing ini juga memiliki kemampuan reproduksi yang tinggi . Kambing jenis ini mau jantan dan betina merupakan jenis kambing pedaging.
5). Kambing Anglo Nubian
Kambing jenis ini merupakan hasil persilangan antara kambing Jamanpari (etawa) yang berasal dari India dengan kambing nubian. Kambing nubian kambing yang termasuk dalam kambing yang besar.
Ciri Kambing ini memiliki kaki yang tinggi dengan kulit yang baik dan bulu yang mengkilap. Telinganya panjang dan menggantung. Kebalikan dari kambing toggenburg yang memiliki bentuk muka yang konkav, kambing nubian memiliki profil muka yang konveks (cembung) dan sering disebut dengan Roman Nose.
Jadi bentuk kepala kambing ini berkeseluruhan seperti kepala unta dan biasanya bertanduk. Warna bulu pada kambing sangat bervariasi.
Puncak laktasi produksi susu pada kambing ini mencapai 2-4 kg per hari dengan rata-rata 1-2 kg per hari. Kambing ini menghasilkan susu yang mempunyai kadar lemak rata-rata sebesar 5,6%.
6). Kambing Nubian
Asal bangsa kambing nubian adalah negara Afrika. Kambing ini memiliki ciri berbulu pendek, mengkilap dan mayoritas berwarna hitam dan coklat dengan telinga panjang dan jatuh (terkulai).
Kambing Nubian memiliki sifat sangat lembut, produksi susu kambing pada jenis kambing ini lebih sedikit dibanding kambing yang berasal dari Swiss, walaupun menghasilkan susu yang sedikit tapi kadar lemak dalam susu tinggi.
Kambing Nubian dewasa betina mempunyai berat badan kira-kira 60 kg. Kambing ini memiliki daging yang lebih banyak dibandingkan jenis kambing perah yang lain.
7). Kambing French Alpine
Sesuai namanya kambing ini berasal dari pegunungan Alpine di Perancis. Jenis kambing ini memiliki variasi warna yaitu putih, abu-abu, coklat, dan hitam.
Kambing ini memiliki badan yang besar dan mata yang tajam serta telinga yang tegak. Ketika waktu kelahiran tiba kambing ini tidak menunjukkan kesulitan.
Berat badan kambing betina dewasa kurang lebih adalah 55 kg. Kambing jenis ini memiliki kemampuan menonjol menyusui anaknya karena memiliki ambing yang besar dan bentuknya bagus dengan puting yang ideal.
8). Kambing British Alpine
Kambing ini berasal dari Swiss dan pegunungan Alpine, Austria. Kambing ini merupakan produsen susu yang baik. Mayoritas kambing perah asli di Eropa adalah termasuk dalam bangsa Alpine dan penyebarannya sangat luas ke seluruh Eropa.
Yang termasuk ke dalam tipe-tipe kambing Alpine di antaranya adalah kambing-kambing Swiss, French dan Italian Alpine, kambing-kambing ini banyak ditemui di Eropa Tengah dan Utara.
Kambing-kambing tersebut di pelihara dan ditambatkan dengan system feedingstall. Kambing perah jenis ini telah disebarkan di daerah India barat, Guyana, Madagaskar, Mauritis, dan Malaysia.
Kambing British Alpine memiliki daya klimatisasi lebih baik dibanding kambing Saanen. Pernah terjadi di daerah India barat produksi susu lebih dari 4,5 kg perhari pada laktasi kedua dan ketiga.
Tetapi terjadi kegagalan dalam pengembangan kambing ini di Malaysia dan Mauritikus salah satu penyebab kegagalan ini adalah tingkat kelembaban yang tinggi.
9). Kambing Damaskus
Kambing jenis ini banyak dikembangkan di daerah Libang, Syria dan Cyprus.
Kambing ini memiliki ciri yaitu yang jantan maupun betina tidak bertanduk, warna umum dari kambing ini adalah merah atau juga bisa merah dan putih. Memiliki bentuk muka yang konveks (cembung), daun telinganya panjang dan menggantung.
Kambing ini memiliki tinggi gumba 70-75 cm dengan berat badan antara 40-60 kg. Kambing ini bisa memproduksi susu sebanyak 3-4 liter, atau bisa juga hingga 6 liter. Dengan jumlah produksi susu 300-600 liter susu dalam 8 bulan.
Kambing ini lebih subur dibandingkan dengan kambing Saanen, di mana setiap melahirkan bisa sampai176 cempe.
10). Kambing Beekal
Jenis bangsa kambing ini banyak dijumpai di Punyab, India, Rawalpindi, dan Lahore di Pakistan barat. Jika dilihat sepintas kambing ini mirip kambing Jamanampri. Kambing ini memiliki bentuk muka Roman Nose seperti kambing Anglo Nubian, memiliki telinga panjang tetapi jauh lebih kecil dibanding telinga kambing etawa.
Kambing ini pada umumnya berwarna merah coklat dengan bercak atau belang-belang puth. Tinggi gumba jantan pada kambing ini adalah 89 cm sedangkan pada kambing betina adalah 84 cm.
Kambing ini memiliki berat badan 45 kg. Selama laktasi kambing ini bisa menghasilkan susu sebanyak 105 kg susu dalam waktu 224 hari dan ketika melahirkan kambing ini rata-rata anaknya tunggal atau kembar.
11). Kambing Barbari
Bangsa kambing ini banyak dijumai di India bagian Pakistan barat. Umumnya kambing ini memiliki bulu-bulu yang pendek dan berwarna putih dengan bercak-bercak coklat.
Kambing ini memiliki tinggi gumba 66-76 cm untuk jantan sedangkan betina 60-71 cm. Berat badan kambing dewasa antara 27-36 kg.
biasanya kambing ini digunakan untuk produksi susu karena ambingnya berkembang dengan baik. Produksi susu pernah tercatat selama periode laktasi 235 hari menghasilkan 144 kg susu.
Bangsa kambing jenis ini telah dikembangkan di India karena produksi susunya dan karena tubuhnya relatif kecil. Karena memproduksi banyak susu menyebabkan kambing jenis ini dipandang sebagai produsen susu yang ekonomis.
SEKIAN dan TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT 🙂
Wassalamualaikum Wa Rohmatullahi Wa Barokatuh 🙂